Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Keputrian Unit Kegiatan Mahasiswa Birohmah bekerja sama dengan bidang Keputrian yang tersebar di seluruh Lembaga Dakwah Fakultas Universitas Lampung mengadakan Gebyar Hari Ibu, yang dilaksanakan pada tanggal 23-26 Desember 2010. Rangkaian acaranya adalah Keputrian Merajut Ukhuwah, Kompetisi Voly Muslimah, Seminar Muslimah. serta pembagian jilbab gratis.
Keputrian Merajut Ukhuwah, merupakan kegiatan yang berupa pembagian jilbab secara gratis untuk para mahasiswi Muslim Unila yang belum mengenakan jilbab. Pembagian jilbab ini dilaksanakan pada tanggal 23 Desember di lingkungan kampus Universitas Lampung. “Memakai jilbab adalah sebuah tanda bahwa ia adalah seorang wanita Muslim, dan seorang Muslim yang ikhlas akan menerima perintah Tuhannya, bersegera menerjemahkannya dalam amal nyata, karena cinta dan perhomatannya terhadap Islam, serta bangga dengan syariat-Nya.” Ujar Ningrum (FMIPA ‘09), Ketua pelaksana Gebyar Hari Ibu. Tidak hanya pembagian jilbab saja, namun sebelumnya bidang Keputrian juga mengkampanyekan jilbab dengan membuat beberapa banner persuasif tentang jilbab di kampus.
Kompetisi Voly Muslimah dilaksanakan pada tanggal 24-25 Desember, di Lapangan Voly Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kompetisi ini diikuti oleh beberapa team dari mahasiswi Unila dan beberapa Perguruan Tinggi di Bandar Lampung. Juara pertama diraih oleh team Fosi FP Unila, juara 2 diraih oleh team As Salam Dharma Jaya, dan juara 3 diraih oleh team FSPI FISIP Unila.
Rangkaian acara terakhir dari Gebyar Hari Ibu adalah Seminar Muslimah (Semusim), dengan tema “Mempersiapkan Ibu yang Berkualitas bagi Masa Depan”. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung C Fakultas Ekonomi Unila, dihadiri oleh puluhan peserta dari Universitas Lampung dan dari beberapa Perguruan Tinggi di Bandar Lampung. Semusim dihadiri oleh tiga pembicara yang mengupas tentang keluarga islami, wanita dalam perpolitikan, serta manajemen karier wanita sukses.
Ummu Venty, salah satu pemateri menyampaikan bahwa, untuk melahirkan sebuah generasi bangsa yang unggul dan berkualitas, memerlukan sosok ibu yang berkualitas dan cerdas pula. Para ibu inilah yang akan sanggup melakukan pewarisan nilai-nilai kebaikan secara generatif kepada anaknya. Karena, Ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya, pertumbuhan generasi suatu bangsa pertama kali berada di tangan ibu.
Kepala bidang Keputrian UKM Birohmah, Sufiroh (FKIP ‘07) mengatakan bahwa moment Hari Ibu di Indonesia adalah sebuah peringatan tentang semangat dan perjuangan perempuan-perempuan Indonesia, apakah ia seorang ibu, seorang isteri, atau yang belum menjadi ibu, tidak akan pernah menjadi ibu, dan bukan seorang isteri, dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.
“Semangat hari Ibu di Indonesia sebenarnya lebih sarat dengan pesan pemberdayaan, dan bukan sebaliknya sekedar ungkapan cinta dan penghargaan kepada ibu yang sudah seharusnya dilakukan setiap saat, tidak harus menunggu moment yang datangnya hanya sekali dalam setahun, dengan simbolisasi penghargaan yang tidak sepadan pula.” Ujarnya lagi.
No comments:
Post a Comment