Integrated atau pembelajaran terpadu bisa mengacu pada integrated curricula (kurikulum terpadu) atau integrated approach (pendekatan terpadu) atau integrated learning (pembelajaran). Pada pelaksanaannya istilah kurikulum terpadu atau pembelajaran terpadu atau pendekatan terpadu dapat dipertukarkan, seperti
dikatakan oleh pakar pendidikan dan guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof. Dr. Sri Anitah Wiryawan, M.Pd.(Pikiran Rakyat, 11 April 2003) “kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah, sedangkan pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai. Istilah kurikulum terpadu dengan pembelajaran terpadu dalam penggunaannya dapat saling dipertukarkan.
dikatakan oleh pakar pendidikan dan guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof. Dr. Sri Anitah Wiryawan, M.Pd.(Pikiran Rakyat, 11 April 2003) “kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah, sedangkan pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai. Istilah kurikulum terpadu dengan pembelajaran terpadu dalam penggunaannya dapat saling dipertukarkan.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat
proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989:9
dalam Ahmad). Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu
didasarkan pada pendekatan inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari
merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan
terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari
hasil pengalamannya sendiri. Collins dan
proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989:9
dalam Ahmad). Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu
didasarkan pada pendekatan inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari
merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan
terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari
hasil pengalamannya sendiri. Collins dan
Dixon
(1991:6 dalam Ahmad) menyatakan tentang
pembelajaran terpadu sebagai berikut:
integrated learning occurs when an authentic event or exploration of a topic in
the driving force in the curriculum. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam
pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi
topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu
bidang studi pada waktu yang sama.
integrated learning occurs when an authentic event or exploration of a topic in
the driving force in the curriculum. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam
pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi
topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu
bidang studi pada waktu yang sama.
Pembelajaran terpadu
sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik
dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun
emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna,
dan otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan
masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan program DAP yang dikemukakan Bredekamp (1992:7) dalam
Ahmad, pada proses pembelajaran hendaknya menyediakan berbagai aktivitas
dan bahan-bahan yang kaya serta menawarkan pilihan bagi siswa sehingga siswa
dapat memilihnya untuk kegiatan kelompok kecil maupun mandiri dan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berinisiatif sendiri, melakukan keterampilan atas
prakarsa sendiri sebagai aktivitas yang dipilihnya. Pembelajaran terpadu
juga menekankan integrasi berbagai aktivitas untuk mengeksplorasi objek, topik,
atau tema yang merupakan kejadian-kejadian, fakta, dan peristiwa yang otentik.
Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi
anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara
terpisah-pisah, tetapi merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara
belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.
sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik
dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun
emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna,
dan otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan
masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan program DAP yang dikemukakan Bredekamp (1992:7) dalam
Ahmad, pada proses pembelajaran hendaknya menyediakan berbagai aktivitas
dan bahan-bahan yang kaya serta menawarkan pilihan bagi siswa sehingga siswa
dapat memilihnya untuk kegiatan kelompok kecil maupun mandiri dan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berinisiatif sendiri, melakukan keterampilan atas
prakarsa sendiri sebagai aktivitas yang dipilihnya. Pembelajaran terpadu
juga menekankan integrasi berbagai aktivitas untuk mengeksplorasi objek, topik,
atau tema yang merupakan kejadian-kejadian, fakta, dan peristiwa yang otentik.
Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi
anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara
terpisah-pisah, tetapi merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara
belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.
A. Arti
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra matapelajaran maupun antarmatapelajaran. Dengan adanya
pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.bermakna disini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan
bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini
diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu
pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam
mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang
cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra matapelajaran maupun antarmatapelajaran. Dengan adanya
pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.bermakna disini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan
bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini
diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu
pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam
mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang
cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.
B. Karakteristik
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran Terpadu
Sebagai
suatu proses, pembelajara terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :
suatu proses, pembelajara terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Pembalajaran terpusat
pada anak
Pembalajaran terpadu
dikatakan sebagai pembelajaran yang
berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu
system pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara
individu maupun secara kelompok. Siswa dapat aktif mencari. Menggali, dan
manemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus
dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu
system pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara
individu maupun secara kelompok. Siswa dapat aktif mencari. Menggali, dan
manemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus
dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2. Menekankan
pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu
mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam
aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa,
sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang di[elajari siswa.
Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar
menjadi lebih bermakna.hal ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa
untuk dapat menerapakan perolahan belajaranya pada pemecahan masalah-masalah
yang nyata dalam kehidupannya.
aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa,
sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang di[elajari siswa.
Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar
menjadi lebih bermakna.hal ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa
untuk dapat menerapakan perolahan belajaranya pada pemecahan masalah-masalah
yang nyata dalam kehidupannya.
3. Belajar melalui
proses pengalaman langsung
Pada pembelajaran
terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa
secara langsung pada konsep dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa
belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung. Sehingga siswa akan memahami
hasil belajarnya secara langsung.sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya
sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alamai, bukan sekedar informasi
dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing
kea rah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai actor pencari fakta
dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
secara langsung pada konsep dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa
belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung. Sehingga siswa akan memahami
hasil belajarnya secara langsung.sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya
sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alamai, bukan sekedar informasi
dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing
kea rah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai actor pencari fakta
dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
4. Lebih memperhtikan
proses daripada hasil semata
Pada pembelajaran
terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan terbimbing)
yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
5. Sarat dengan muatan
keterkaitan
Pembelajaran terpadu
memusatkan perhatian pada pengamatan dan
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa matapelajaran sekaligus,
tidak dari sudut pandanga yan terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk
memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya
nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi
kejadian yang ada.
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa matapelajaran sekaligus,
tidak dari sudut pandanga yan terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk
memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya
nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi
kejadian yang ada.
C. Tujuan
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran Terpadu
Pembalajaran
terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah
ditetapkan, diharapkan siswa juga dpat :
terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah
ditetapkan, diharapkan siswa juga dpat :
1. Meningkatkan
pemahaman konsep yang dipelajarinya secara
lebih bermakna,
lebih bermakna,
2. Mengembangkan
keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfaatkan informasi,
memanfaatkan informasi,
3. Menumbuhkembangkan
sikap positif, kebiasaan baik, dan
nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan
keterampilan social seperti kerja
sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
5. Meningkatkan minat
dalam belajar,
6. Memilih kegiatan yang
sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
kebutuhannya.
D. Kemanfaatan
Pembalajaran Terpadu
Pembalajaran Terpadu
Ada
beberapa manfaat dalam menggunakan
pembelajara terpadu, yaitu :
1. Banyak topik yang
tertuang di setiap matapelajaran
mempunyai keterkaiatan konsep dengan yang dipelajari siswa.
mempunyai keterkaiatan konsep dengan yang dipelajari siswa.
2. Pada pembelajaran
terpadu memungkinkan siswa
memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan
antarmatapelajaran.
memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan
antarmatapelajaran.
3. Pembelajaran terpadu
melatih siswa untuk semakin banyak
membuat hubungan inter dan antarmatapelajaran, sehingga siswa mampu memproses
informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya
jaringan konsep-konsep.
membuat hubungan inter dan antarmatapelajaran, sehingga siswa mampu memproses
informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya
jaringan konsep-konsep.
4. Pembalajaran terpadu
membantu siswa dapat memecahkan
masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam
situasi nyata.
masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam
situasi nyata.
5. Daya ingat (retensi)
terhadap materi yang dipelajari
siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topic-topik dalam berbagai
ragam situasi dan berbagai ragam kondisi.
siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topic-topik dalam berbagai
ragam situasi dan berbagai ragam kondisi.
6. Dalam pembelajaran
terpadu transfer pembelajaran dapat
mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
E. Model-Model
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran Terpadu
1. Model hubungan/model
terkait (Connected Model)
Model pembalajaran ini menyajikan
hubungn yang eksplisit di dalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu
topic dengan topic yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu
keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas ke tugas yang
berikutnya.
hubungn yang eksplisit di dalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu
topic dengan topic yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu
keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas ke tugas yang
berikutnya.
Pada pembelajaran model ini kunci
utamanya adalah adanya satu usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam
satu disiplin ilmu.
utamanya adalah adanya satu usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam
satu disiplin ilmu.
Keunggulan dari model pembelajaran
ini adalah siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep
sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok
dikembangkan terus-menerus.
ini adalah siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep
sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok
dikembangkan terus-menerus.
Contoh
:
:
Guru
menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual
beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual
beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
2. Model Jaring
Laba-Laba/ Model Terjala (Webbed Modle)
Model pembelajaran ini pada dasarnya
menggunakan pendekatan
tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema
tertentu. Tema yang ditetapkan dapat dipilih antara guru dengan siswa atau
sesame guru. Setelah tema telah disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan
sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan antarmatapelajaran.
tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema
tertentu. Tema yang ditetapkan dapat dipilih antara guru dengan siswa atau
sesame guru. Setelah tema telah disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan
sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan antarmatapelajaran.
Dari sub-sub tema ini direncanakan
aktivitas belajar yang harus
dilakukan siswa.keuntungan dari model pembelajaran terpadu ini bagi siswa
adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari
ilmu-ilmu yang berbeda.
dilakukan siswa.keuntungan dari model pembelajaran terpadu ini bagi siswa
adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari
ilmu-ilmu yang berbeda.
Contoh
:
:
Siswa
dan guru memnentukan tema misalnya air,
maka guru-guru matapelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub
tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari
PDAM yang tergabung dalam matapelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
dan guru memnentukan tema misalnya air,
maka guru-guru matapelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub
tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari
PDAM yang tergabung dalam matapelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
3. Model Terpadu
(Intergrated Modle)
Model pembelajaran terpadu ini
menggunakan pendekatan antarmatapelajaran. Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan beberapa matapelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari
kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang
tindih di dalam matapelajaran.
menggunakan pendekatan antarmatapelajaran. Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan beberapa matapelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari
kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang
tindih di dalam matapelajaran.
Contoh
:
:
Pada
awalnya guru menyeleksi konsep-kpnsep keterampilan dan nilai sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa matapelajaran misalnya :
matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara beberapa matapelajaran.
awalnya guru menyeleksi konsep-kpnsep keterampilan dan nilai sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa matapelajaran misalnya :
matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara beberapa matapelajaran.
Keuntungan dari model pembalajaran
ini adalah siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa
matapelajaran.
ini adalah siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa
matapelajaran.
F. Strategi
Pembalajaran Terpadu
Pembalajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu dapat
dilaksanakan dengan dua cara yaitu memadukan siswa dan memadukan
materi-materidari matapelajaran-matapelajaran.
dilaksanakan dengan dua cara yaitu memadukan siswa dan memadukan
materi-materidari matapelajaran-matapelajaran.
1. Integrasi melalui pemaduan siswa
Cara ini memadukan
beberapa kelas menjadi satu kelas, sehingga 1
pembelajaran kelas diikuti oleh lebih dari satu tungkat usia siswa. Misalnya
kelas 1 dan kelas 2 SD diajar matematika bersama-sama. Cara ini tentunya
memerlukan keahlian guru untuk memberikan tugas yang bertingkat sehingga siswa
belajar dari yang mudah menuju tingkat yang lebih sulit. Siswa kelas 1 dapat
belajar dari siswa yang lebih tua dan lebih pengetahuannya, sedangkan siswa
yang lebih tua (kelas 2) dapat mengajarkan pengetahuannya kepada siswa yang lebih
muda.
pembelajaran kelas diikuti oleh lebih dari satu tungkat usia siswa. Misalnya
kelas 1 dan kelas 2 SD diajar matematika bersama-sama. Cara ini tentunya
memerlukan keahlian guru untuk memberikan tugas yang bertingkat sehingga siswa
belajar dari yang mudah menuju tingkat yang lebih sulit. Siswa kelas 1 dapat
belajar dari siswa yang lebih tua dan lebih pengetahuannya, sedangkan siswa
yang lebih tua (kelas 2) dapat mengajarkan pengetahuannya kepada siswa yang lebih
muda.
2. Integrasi materi/matapelajaran
Cara ini
memadukan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan
pembelajaran. Dalam 1 kegiatam pembelajaran siswa belajar berbagai
matapelajaran misal matematika, Bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya
dilakukan dengan memadukan topik-topik(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang
disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan
dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan
antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa
dengan penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema
dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit
tema(subtema).
pembelajaran. Dalam 1 kegiatam pembelajaran siswa belajar berbagai
matapelajaran misal matematika, Bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya
dilakukan dengan memadukan topik-topik(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang
disebut tematik unit. Tematik unit merupakan rangkaian tema yang dikembangkan
dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan
antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa
dengan penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema
dasar tersebut dikembangkan menjadi banyak tema yang disebut unit
tema(subtema).
G. Prosedur
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pada dasarnya ada 2 tahap yang harus
dilalui dalam prosedur pembelajaran terpadu yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
dilalui dalam prosedur pembelajaran terpadu yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
1. Tahap Perencanaan
Pembelajaran Terpadu
Perencanaan pembelajaran pada dasarnya
adalah rangkaian yang
memuat isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar. Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
memuat isi dan kegiatan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis,
yang akan digunakan sebagai pedoman oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar. Dalam pembalajaran terpadu perencanaan yang harus dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan tema dan
unit-unit tema
Pemilihan tema ini dapat
dating dari staf pengajar yaitu
guru kelas atau guru bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema
dasarnya dan dengan musyawarah siswa memilih unit tema. Pemilihan tema dasar
yang dilakukan oleh guru dengan mengaju pada tema dan materi-materi pada pokok
bahasan pada setiap matapelajaran yang terdapat padu kurikulum. Tema dapat juga
dipilih berdasarkan pertimbangan lain, yaitu :tema yang dipilih merupakan
consensus antar siswa, missal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat,
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
guru kelas atau guru bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih tema
dasarnya dan dengan musyawarah siswa memilih unit tema. Pemilihan tema dasar
yang dilakukan oleh guru dengan mengaju pada tema dan materi-materi pada pokok
bahasan pada setiap matapelajaran yang terdapat padu kurikulum. Tema dapat juga
dipilih berdasarkan pertimbangan lain, yaitu :tema yang dipilih merupakan
consensus antar siswa, missal dari buku-buku bacaan, pengalaman, minat,
isu-isu, yang sedang beredar di masyarakat dengan mengingat ketersediaan sarana
dan sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembanagn siswa.
1) Tema dasar-Unit tema
Tema dapat muncul dari
siswa, kemudian guru yang mengorganisir
atau guru melontarkan tema dasar, kemudian siswa mengembangkan unit temanya.
atau guru melontarkan tema dasar, kemudian siswa mengembangkan unit temanya.
2) Curah pendapat
Curah pendapat ini
bermanfaat untuk memunculkan tema dasar
kemudian dikembangkan menjadi unit tema. Setelah tema dasar dan unit tema dipilih
maka akan terbentuk jarring-jaring.
kemudian dikembangkan menjadi unit tema. Setelah tema dasar dan unit tema dipilih
maka akan terbentuk jarring-jaring.
Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
penentuan tema, yaitu :
Ø Penentuan tema merupakan
hasil ramuan dari
berbagai materi di dalam satu atau beberapa matapelajaran.
berbagai materi di dalam satu atau beberapa matapelajaran.
Ø Tema diangkat sebagai
sarana untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang terpadu dalam materi pelajaran, prosedur penyampaian, serta
pemaknaan pengalaman belajar oleh para siswa.
pembelajaran yang terpadu dalam materi pelajaran, prosedur penyampaian, serta
pemaknaan pengalaman belajar oleh para siswa.
Ø Tema disesuaikan dengan
karakteristik belajar
siswa sehingga asas perkembangan berpikir anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
siswa sehingga asas perkembangan berpikir anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Ø Tema harus bersifat
cukup problematic atau
popular sehingga membuka kemungkinan luas untuk melaksanakan pembelajaran yang
yang beragam yang mengandung substansif yang lebih luas yang apabila
dinbandingkan dengan pembelajaran yang biasa.
popular sehingga membuka kemungkinan luas untuk melaksanakan pembelajaran yang
yang beragam yang mengandung substansif yang lebih luas yang apabila
dinbandingkan dengan pembelajaran yang biasa.
Beberapa prosedur
pemilihan/pemilihan tema adalah sebagai
berikut :
berikut :
v Model ke-1
Pada model ini tema
sudah ditentukan atau dipilih
oleh guru berdasar pada beberapa kurikulum bebrapa matapelajrana yang kemudian
dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema atau unit tema.
oleh guru berdasar pada beberapa kurikulum bebrapa matapelajrana yang kemudian
dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema atau unit tema.
v Model ke-2
Pada model ini tema
ditentukan bersama antara guru
dengan siswa. Meskipun demikian tema tidak boleh lepas dari materi yang akan
dipelajari.
dengan siswa. Meskipun demikian tema tidak boleh lepas dari materi yang akan
dipelajari.
v Model ke-3
Pada model ini tema
ditentukan oleh siswa dengan
bimbingan guru.
bimbingan guru.
b. Langkah perencanaan
aktivitas
Langkah perencanaan
aktivitas di sini meliputi : pemilihan
sumber, pemilihan aktivitas, dan perencanaan evaluasi. Evaluasi dalam
pembalajaran terpadu meliputi berikut ini :
sumber, pemilihan aktivitas, dan perencanaan evaluasi. Evaluasi dalam
pembalajaran terpadu meliputi berikut ini :
1) Janis evaluasi yaitu
evaluasi otentik.
2) Sasaran evaluasi
berupa proses dan dan hasil belajar
siswa.
siswa.
3) Aspek yang dievaluasi
Keseluruhan aspek
kepribadian siswa dievaluasi yaitu
meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4) Teknik-teknik
evaluasi yang digunakan meliputi :
a) Observasi (mengamati prilaku
hasil belajar siswa)
dengan menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
dengan menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
b) Wawancara guru dan
siswa dengan menggunakan pedoman
wawancara.
wawancara.
c) Evaluasi siswa
d) Jurnal siswa
e) Portofolio
f) Tes prestasi belajar
(
baku
atau buatan guru)
c. Kontrak belajar
Kontrak belajar ini akan
memeberikan arah dan isi aktivitas
siswa dan merupakan suatu kesepakatan anatara guru dan siswa.
siswa dan merupakan suatu kesepakatan anatara guru dan siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran Trepadu dan Evaluasi
Pada tahap pelaksanan
ini langkah-kangkahnya adalah sebagai
berikut :
berikut :
a. Aktivitas siswa
Aktivitas dapat berupa :
pengumpulan informasi baik kelompok
maupun individual, membaca sumber, wawancara dengan narasumber, pengamatan
lapangan, eksperimen, pengolahan informasi, dan penyusuna laporan.
maupun individual, membaca sumber, wawancara dengan narasumber, pengamatan
lapangan, eksperimen, pengolahan informasi, dan penyusuna laporan.
b. Kulminasi (Sharing)
dalam bentuk penilaian proses
(merupakan dampak dari proses pembelajaran, dampak pengiring, prosedur formal
dan informal terutama untuk memperoleh balikan) yaitu penyajian laporan,
diskusi dan balikan, unjuk kerja dan pameran, serta evaluasi.
(merupakan dampak dari proses pembelajaran, dampak pengiring, prosedur formal
dan informal terutama untuk memperoleh balikan) yaitu penyajian laporan,
diskusi dan balikan, unjuk kerja dan pameran, serta evaluasi.
Terimakasih atas informasinya....
ReplyDelete