Tuesday, September 11, 2012

Info Sehat: Vitamin versus Mineral, Apa Yang Membuatnya Memukau?


Vitamin dan Mineral bukanlah sumber energi tetapi vitamin melakukan fungsi regulator atau pengatur. Vitamin bekerjasama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia.Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi.Vitamin harus ada dalam tubuh manusia walaupun hanya dalam jumlah kecil karena mempunyai fungsi yang khas dan khusus dan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Akibat kekurangan vitamin seseorang dapat menderita defisiensi atau avitaminosis.Pada umunya seorang menderita avitaminosis karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi atau merusak vitamin.



Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi tubuh.Mineral penting untuk pembentukan hormon,tulang, gigi, dan darah.Contoh mineral adalah Fe (Besi) sangat berperan dalam pembentukan molekul Hb (Hemoglobin) dan sel darah merah.Mineral juga membantu regulasi fungsi tubuh seperti pertumbuhan dan metabolisme.Kekurangan mineral mengakibatkan defisiensi, misalnya : kekurangan kalsium, besi, fosfor, dam iodium.





Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan tulang menjadi rapuh, proses pembekuan darah kurang maksimal,dll. Begitu juga ketika tubuh kekurangan phosfor (P) yang merupakan mineral kedua terpenting bagi tubuh dan bekerja didalam tubuh secara bersama-sama dengan kalsium di dalam tulang membentuk Ca (PO4)2. Kedua macam mineral ini merupakan mineral utama. Dan apabila tubuh kekurangan zat ini biasanya akan berefek pada kelainan tulang,dsb. Sedangkan apabila kekurangan mineral iodium maka akan mengalami pembengkakan pada leher/gondok yang diakibatkan produksi hormon tyroid yg kurang maksimal dan Fe/besi merupakan komponen penting dalam proses pembentukan hemoglobin, kekurangan zat besi juga berakibat terhadap penyakit anemia, dsb. Untuk lebih praktisnya akan di bahas pada tabel berikut:


Mineral
Contoh sumber
fungsi
Gejala defisiensi
Kalsium (Ca)
Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, daging

Pembentukan tulang dan gigi, pembentukan darah, dan menjaga aktifitas saraf serta otot
Rakitis, kejang otot, osteoporosis, darah sukar membeku
Fosfor (P)
Susu, tepung, kacang-kacangan, daging, sayuran, telur, ikan
Pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot, aktivasi saraf
Lesu, tulang dan gigi menjadi rapuh
Natrium (Na)
Daging, garam, mentega, produk peternakan
Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
Dehidrasi, kejang otot, syok, mual, kelelahan
Zat besi (Fe)
Sayuran hijau, daging, serealia
Transmisi saraf dan kontraksi otot, mengatur pH
Anemia, lesu, dan pusing
Iodium (I)
Makanan laut, telur, susu, garam beriodium
Pembentukan hemoglobin
Gondok
Kalium (K)
Sayuran, Buah-buahan, kecap, daging unggas
Aktifitas kelenjar tyroid, mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan air,dan transmisi syaraf
Gangguan jantung dan pernafasan, serta lemah otot
Magnesium(Mg)
Kacang-kacangan, sayuran hijau, daging,makanan laut,serealia
Pembentukan tulang, menjalankan fungsi enzim, otot dan syaraf
Gangguan mental, emosi,dan otot









Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah kecil. Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur). Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin harus ada dalam tubuh manusia walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan tidak dapat digantikan.





Seseorang yang kekurangan vitamin dapat menderita defisiensi atau Avitaminosis. Hingga saat ini belum semua jenis Avitaminosis dapat diketehui. Pada umumnya, seorang menderita avitominosis kareana cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi atau merusak vitamin. Buah dan sayur segar sangat membantu penyediaan vitamin.





Beberapa mineral yang berwujud garam atau unsur merupakan komponen vital bagi tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Contohnya Fe (besi) sangat berperan dalam pembentukan molekul Hb dan sel darah merah. Mineral juga membantu regulasi fungsi tubuh, seperti pertumbuhan dan metabolisme. Kekurangan mineral mengakibatkan defisiensi. Mineral yang sering merupakan faktor defisiensi misalnya Ca, Fe, P, dan I.





Mineral Ca, Na, K dan Mg bersifat basa, sedangkan P, Cl, dan S bersifat asam. Ketujuh mineral ini termasuk mineral makro, artinya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 Mg per hari. Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 Mg perhari, misalnya Fe, I, Cu, Co, Mn, Zn, Se,  dan F.



No comments:

Post a Comment