Cephalopoda
(cumi-cumi, gurita, Nautilus berongga)
Hidup di laut, kepala dikelilingi
oleh tentakel yang menjerat, umumnya dengan penyedot, cangkang eksternal,
internal, atau absen. Mulut dengan atau tanpa redula, lokomosi dengan dorongan
jet mengunakan sifon yang terbuat dari mantel.
Cephalopoda dirancang untuk
bergerak cepat, suatu adaptasi yang cocok dengan cara makannya sebagai
karnivora. Cumi-cumi menggunakan rahang yang mirip paruh untuk mengigit
mangsanya. Kemudian mereka kana menyuntikkan racun untuk melumpuhkan korbannya.
Mulut berada pada pusat beberapa tentakel panjang. Suatu mantel menutupi massa
visceral, tetapi cangkang menjadi tereduksi dan menjadi cangkang internal
(seperti pada cumi-cumi), atau hilang sama sekali (seperti banyak pada gurita).
Satu kelompok kecil cephalopoda bercangkang, Nautilus berongga, masih bertahan hidup hingga saat ini.
Cumi-cumi bergerak cepat, umumnya
mundur, dengan cara menarik air ke dalam rongga mantelnya dan kemudian
menembakkan aliran air melalui sifon keluar mengarah ke arah anterior. Hewan
itu bergerak dengan cara mengarahkan sifon kea rah yang berbeda. Kaki hewan
cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot tersebut dan
bagian-bagian tentakel dan kepala. (Chepalopod artinya kaki kepala). Sebagian
besar spesies cumi-cumi memiliki panjang
kurang dari 75 cm, tetapi ada juga yang raksasa. Spesiemen yang pernah terekam
memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dean berbobot sekitar 2 ton.
Gurita tidak berenang seperti yang
dilakukan cumi-cumi di laut terbuka. Sebagian besar gurita hidup di dasar laut,
di mana mereka merangkak dan bergerak ke sana kemari menvari kepiting dan
makanan lain.
Chepalopoda adalah satu-satunya
moluska dengan system sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki suatu system
saraf yang berkembang dengan baik dengan otak yang kompleks. Kemampuan untuk
belajar dan bertingkah laku dalam cara yang rumit kemungkinan lebih penting
bagi pemangsa yang bergerak cepat dibandingkan hewan yang diam seperti remis.
Cumi-cumi dan gurita juga memiliki organ indera yang berkembang baik. (CAMPBELL)
Chepalopoda tubuh simetris
bilateral, memiliki lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap, dan memiliki
systema nervosum yang sudah berkembang.
Susunan tubuh luar
Sepia hidup di laut dangkal. Tidak
memiliki concha yang berada di luar tubuh, melainkan sudah mengalami modifikasi
terdapat di dalam tubuh dan susunannya juga berubah, ini disebut peu, yang
merupakan endoskeleton. Bangunan ini merupakan tulang rawan, berguna untuk
memperkuat tubuh, melindungi “otak” dan bagian leher. Keseluruhan tubuh adalah
silindris, diselubungi oleh pallium yang muskuler, dilengkapi dengan sepasang
pinnae di bagian tubuh posterior. Kepalanya besar, dengan sepasang mata dan
mulut yang terletak sentral, dikelilingi oleh sejumlah tentakel untuk menangkap
mangsa. Tentakel ini yang sering dianggap bagian kaki. Empat pasang tentakel
adalah pendek dan besar, pada permukaan dalam terdapat sejumlah batil
penghisap. Sepasang yang lain (pasangan ke empat dihitung dari permukaan
dorsal) ialah panjang dan dapat ditarik masuk. Terdapat batil penghisap hanya
pada ujungnya yang bebas. Pada satu sisi, ialah cavum pallii menonjolkan keluar
pipa atau sifon yang menghubungkan cavum palii dengan lingkungan luar. Sifon
sesunguhnya ialah sisa bagian kaki yang masih tinggal. Kaki cephalopoda
mengalami modifikasi menjadi bangunan yang berfungsi dalam pernafasan.
Pallium
Tanpa adanya concha memungkinkan
pallium menjadi amat mobil dan memperkembangkan lapisan otot yang tebal,
musculli circulars berjalan melingkari cavum pallid an musculi longitudinales
berjalan memanjang dari apeks ke daerah vicera. Bila musculi longitudinales
kontraksi dan musculli circulartes relaksasi maka cavum palli menjadi melebar
dan menarik air dari sekitarnya. dan kejadian sebaliknya menyebabkan air dari
cavum pallii disemprotkan keluar.
System cardio vascular
Cor, terdiri atas satu ventriculus
dan dua buah atria. Darah arterial diedarkan ke seluruh bagian tubuh dari
ventrikulus melalui sebuah aorta cephalica yang berjalan kea rah anterior di
sebelah dorsal esofagus dan sebuah aorta abdominalis yang berjalan ke arah posterior.
Cabang dari aorta abdominalis ialah arteria genitalis yang menuju alat-alat
reproduksi. Darah venosa dari kepala kembali ke dalam cor melalui vena
cephalica, yang terbagi dua di daerah ren menjadi dua buah venae branchiales
yang berjalan menuju jantung insang yaitu semacam jantung yang memompa darah
masuk ke dalam kapiler-kapiler pada ctenidia. Ia terjadi dari dilatasi pembuluh
darah dengan otot-otot khusus dalam dindingnya. Darah yang telah berisi oksigen
kemudian terhisap karena atrium mengalami dilatasi. Darah dari pallium langsung
kembali ke dalam jantung insang melalui sepasang venae abdominalis, dan juga
melalui venae lainnya. Yang tidak sepasang misalnya vena genitalis yang berasal
dari alat-alat reproduksi.
Sistema digestorium
Tractus digestivus terdiri atas:
1.
Mulut, dikelilingi oleh suatu membran tipis yang
berlobi di dalamnya terdapat bibir melingkar yang dilengkapi dengan sejumlah
papilla. Sepasang rahang yang kuat berada di dalam bibir melingkar itu.
2.
Ronga mulut, di dalamnya terdapat radula
3.
Esophagus, lanjutan dari rongga mulut, berupa pipa
sempit yang berjalan lurus di antara kelenjar pencernaan (hati) kea rah ujung
aboral tubuh. Berakhir di ventriculus.
4.
Ventriculus, berdinding tebal, non-glanduler
5.
Cecum, merupakan tonjolan buntu yang tersusun spiral
pada ujung akhir ventriculus.
6.
Intestinum, berjalan pararel dengan esophagus ke arah
anterior
7.
Rectum, bagian akhir tructus digestivus yang bermuara
pada anus di dalam cavum palli.
Sistem
digestorium dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar pencernaan yaitu:
1. Glandulae
salivales, terdapat satu pasang yang lain pada ujung ventral hepar, yang
menghasilkan racum, bukan enzim pencernaaan
2. Hati
atau hepar terdiri atas dua bagian, bagian yang padat ada dua lobi dan bagian
yang diffus serupa spons. Kedua bagian menghasilkan enzim, tetapi bagian yang
kedua atau “pancreas” juga sebagian berfungsi sebagai alat ekskresi.
Pencernaan enzimatis terjadi di
dalam ventriculus, kemudian makanan yang sudah tercerna masuk ke dalam cecum.
Di dalam cecum terdapat rambut-rambut yang memisahkan partikel-partikel padat,
dan di dalam cecum tinggal hasil-hasil pencernaan berupa cairan untuk
selanjutnya diabsorbsi di situ. Hasil-hasil pencernaan itu melalui darah dibawa
ke dalam hati untuk disimpan.
Di bawah integumentum dari dinding
anterior cavumn pallii terdapat suatu alat istimewa, yaitu kantong tinta.
Sebagian dinding kantong bersifat glanduler yang menghasilkan tinta, yang
dikumpulkan dalam kantong itu. Tinta dikeluarkan melalui satu saluran yang bermuara
pada rectum dekat anus. Tinta ini berguna untuk melindungi dirinya terhadap
penglihatan musuhnya, yaitu dengan menyemprotkan tinta ke dalam air di
sekitarnya sehingga air menjadi keruh.
Sistema respiratorium
Di dalam cavum palli terdapat
insang, yang disebut ctenidia. Air yang masuk ke dalam cavum pallii membawa
oksigen, dengan perantaraan ctenidia oksigen itu masuk ke dxalam darah. Air
yang keluar membawa karbon dioksida.
Organon uroproticum
Alat ekskresi berupa sepasang
ginjal atau nefridia, ialah bangunan berbentuk segitiga dan berwarna putih. Ia
meluas ke anterior hingga daerah jantung insang. Ia mempunyai saluran keluar
yang bermuara ke dalam cavum palli di kanan dan kiri intestinum.
Sistema nervosum
Sistema nervosum pada sepia ialah
sangat menarik karena ukurannya yang besar dan hubungannya dengan ganglia di
sekitar esophagus yang sangat dekat, yang membentuk “otak’ sejati. Otak terdiri
atas ganglia, antara lain:
1. Ganglion
cerebrale, terletak di bagian dorsal
2. Ganglion
padale, terletak di bagian ventral
3. Ganglion
visceral, terletak di bagian ventral, di sebelah posterior ganglion pedale.
Dari ganglia
cerebralia berjalan sepasang saraf kea rah enterior yang berakhir pada tepi
mass buccal dalam sepasanmg ganglia suprabuccalia, ini dihubungkan dengan
ganglia infrabuccalia oleh commisura circum-esophagialis. Dari ganglia
visceralia berjalan sepasang saraf menuju ganglia yang besar, ialah ganglia
stellata di dalam pallium juga terdapat
percabangan yang menuju ke insang dan sebuah serabut symphaticum yang berakhir
pada ganglion gastricum di antara ventriculus dan cecum.
Sistema genital
Pada hewan jantan,
testis terdapat di daerah aboral tubuh dan diselubungi oleh sutu capsula. Ia
terbentuk dari tubuh yang halus, tampak sebagai massa yang padat. Salurannya
ialah tunggal yaitu ductus deferens yang berupa sebuah pipa berkelok-kelok. Ia
berjalan dari ronga kapsula ke arah kiri dan bermuara pada vesicula seminalis
yang memanjang. Pada vesicula seminalis
bermuara pula saluran dari glandula prostat. Di dalam vesicula seminalis
berlangsung pembentukan spermatophora yaitu berkas sperma. Spermatophora
panjangnya ialah lebih kurang 2 cm, berbentuk silinder sempit yang diselubungi
oleh capsula chitinoid, pada satu ujungnya terdapat suatu alat yang rumit,
semacam per yang berguna untuk menyobek dinding spermatophora, sehingga sperma
dapat keluar. Vesicula seminalis meluas dan membentuk suatu kantong yang
disebut kantong spermatophora, di tempat ini spermatophora disimpan. Kantong
spermatophora langsung berhubungan dengan alat copulation ialah penis.
(cumi-cumi, gurita, Nautilus berongga)
Hidup di laut, kepala dikelilingi
oleh tentakel yang menjerat, umumnya dengan penyedot, cangkang eksternal,
internal, atau absen. Mulut dengan atau tanpa redula, lokomosi dengan dorongan
jet mengunakan sifon yang terbuat dari mantel.
Cephalopoda dirancang untuk
bergerak cepat, suatu adaptasi yang cocok dengan cara makannya sebagai
karnivora. Cumi-cumi menggunakan rahang yang mirip paruh untuk mengigit
mangsanya. Kemudian mereka kana menyuntikkan racun untuk melumpuhkan korbannya.
Mulut berada pada pusat beberapa tentakel panjang. Suatu mantel menutupi massa
visceral, tetapi cangkang menjadi tereduksi dan menjadi cangkang internal
(seperti pada cumi-cumi), atau hilang sama sekali (seperti banyak pada gurita).
Satu kelompok kecil cephalopoda bercangkang, Nautilus berongga, masih bertahan hidup hingga saat ini.
Cumi-cumi bergerak cepat, umumnya
mundur, dengan cara menarik air ke dalam rongga mantelnya dan kemudian
menembakkan aliran air melalui sifon keluar mengarah ke arah anterior. Hewan
itu bergerak dengan cara mengarahkan sifon kea rah yang berbeda. Kaki hewan
cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot tersebut dan
bagian-bagian tentakel dan kepala. (Chepalopod artinya kaki kepala). Sebagian
besar spesies cumi-cumi memiliki panjang
kurang dari 75 cm, tetapi ada juga yang raksasa. Spesiemen yang pernah terekam
memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dean berbobot sekitar 2 ton.
Gurita tidak berenang seperti yang
dilakukan cumi-cumi di laut terbuka. Sebagian besar gurita hidup di dasar laut,
di mana mereka merangkak dan bergerak ke sana kemari menvari kepiting dan
makanan lain.
Chepalopoda adalah satu-satunya
moluska dengan system sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki suatu system
saraf yang berkembang dengan baik dengan otak yang kompleks. Kemampuan untuk
belajar dan bertingkah laku dalam cara yang rumit kemungkinan lebih penting
bagi pemangsa yang bergerak cepat dibandingkan hewan yang diam seperti remis.
Cumi-cumi dan gurita juga memiliki organ indera yang berkembang baik. (CAMPBELL)
Chepalopoda tubuh simetris
bilateral, memiliki lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap, dan memiliki
systema nervosum yang sudah berkembang.
Susunan tubuh luar
Sepia hidup di laut dangkal. Tidak
memiliki concha yang berada di luar tubuh, melainkan sudah mengalami modifikasi
terdapat di dalam tubuh dan susunannya juga berubah, ini disebut peu, yang
merupakan endoskeleton. Bangunan ini merupakan tulang rawan, berguna untuk
memperkuat tubuh, melindungi “otak” dan bagian leher. Keseluruhan tubuh adalah
silindris, diselubungi oleh pallium yang muskuler, dilengkapi dengan sepasang
pinnae di bagian tubuh posterior. Kepalanya besar, dengan sepasang mata dan
mulut yang terletak sentral, dikelilingi oleh sejumlah tentakel untuk menangkap
mangsa. Tentakel ini yang sering dianggap bagian kaki. Empat pasang tentakel
adalah pendek dan besar, pada permukaan dalam terdapat sejumlah batil
penghisap. Sepasang yang lain (pasangan ke empat dihitung dari permukaan
dorsal) ialah panjang dan dapat ditarik masuk. Terdapat batil penghisap hanya
pada ujungnya yang bebas. Pada satu sisi, ialah cavum pallii menonjolkan keluar
pipa atau sifon yang menghubungkan cavum palii dengan lingkungan luar. Sifon
sesunguhnya ialah sisa bagian kaki yang masih tinggal. Kaki cephalopoda
mengalami modifikasi menjadi bangunan yang berfungsi dalam pernafasan.
Pallium
Tanpa adanya concha memungkinkan
pallium menjadi amat mobil dan memperkembangkan lapisan otot yang tebal,
musculli circulars berjalan melingkari cavum pallid an musculi longitudinales
berjalan memanjang dari apeks ke daerah vicera. Bila musculi longitudinales
kontraksi dan musculli circulartes relaksasi maka cavum palli menjadi melebar
dan menarik air dari sekitarnya. dan kejadian sebaliknya menyebabkan air dari
cavum pallii disemprotkan keluar.
System cardio vascular
Cor, terdiri atas satu ventriculus
dan dua buah atria. Darah arterial diedarkan ke seluruh bagian tubuh dari
ventrikulus melalui sebuah aorta cephalica yang berjalan kea rah anterior di
sebelah dorsal esofagus dan sebuah aorta abdominalis yang berjalan ke arah posterior.
Cabang dari aorta abdominalis ialah arteria genitalis yang menuju alat-alat
reproduksi. Darah venosa dari kepala kembali ke dalam cor melalui vena
cephalica, yang terbagi dua di daerah ren menjadi dua buah venae branchiales
yang berjalan menuju jantung insang yaitu semacam jantung yang memompa darah
masuk ke dalam kapiler-kapiler pada ctenidia. Ia terjadi dari dilatasi pembuluh
darah dengan otot-otot khusus dalam dindingnya. Darah yang telah berisi oksigen
kemudian terhisap karena atrium mengalami dilatasi. Darah dari pallium langsung
kembali ke dalam jantung insang melalui sepasang venae abdominalis, dan juga
melalui venae lainnya. Yang tidak sepasang misalnya vena genitalis yang berasal
dari alat-alat reproduksi.
Sistema digestorium
Tractus digestivus terdiri atas:
1.
Mulut, dikelilingi oleh suatu membran tipis yang
berlobi di dalamnya terdapat bibir melingkar yang dilengkapi dengan sejumlah
papilla. Sepasang rahang yang kuat berada di dalam bibir melingkar itu.
2.
Ronga mulut, di dalamnya terdapat radula
3.
Esophagus, lanjutan dari rongga mulut, berupa pipa
sempit yang berjalan lurus di antara kelenjar pencernaan (hati) kea rah ujung
aboral tubuh. Berakhir di ventriculus.
4.
Ventriculus, berdinding tebal, non-glanduler
5.
Cecum, merupakan tonjolan buntu yang tersusun spiral
pada ujung akhir ventriculus.
6.
Intestinum, berjalan pararel dengan esophagus ke arah
anterior
7.
Rectum, bagian akhir tructus digestivus yang bermuara
pada anus di dalam cavum palli.
Sistem
digestorium dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar pencernaan yaitu:
1. Glandulae
salivales, terdapat satu pasang yang lain pada ujung ventral hepar, yang
menghasilkan racum, bukan enzim pencernaaan
2. Hati
atau hepar terdiri atas dua bagian, bagian yang padat ada dua lobi dan bagian
yang diffus serupa spons. Kedua bagian menghasilkan enzim, tetapi bagian yang
kedua atau “pancreas” juga sebagian berfungsi sebagai alat ekskresi.
Pencernaan enzimatis terjadi di
dalam ventriculus, kemudian makanan yang sudah tercerna masuk ke dalam cecum.
Di dalam cecum terdapat rambut-rambut yang memisahkan partikel-partikel padat,
dan di dalam cecum tinggal hasil-hasil pencernaan berupa cairan untuk
selanjutnya diabsorbsi di situ. Hasil-hasil pencernaan itu melalui darah dibawa
ke dalam hati untuk disimpan.
Di bawah integumentum dari dinding
anterior cavumn pallii terdapat suatu alat istimewa, yaitu kantong tinta.
Sebagian dinding kantong bersifat glanduler yang menghasilkan tinta, yang
dikumpulkan dalam kantong itu. Tinta dikeluarkan melalui satu saluran yang bermuara
pada rectum dekat anus. Tinta ini berguna untuk melindungi dirinya terhadap
penglihatan musuhnya, yaitu dengan menyemprotkan tinta ke dalam air di
sekitarnya sehingga air menjadi keruh.
Sistema respiratorium
Di dalam cavum palli terdapat
insang, yang disebut ctenidia. Air yang masuk ke dalam cavum pallii membawa
oksigen, dengan perantaraan ctenidia oksigen itu masuk ke dxalam darah. Air
yang keluar membawa karbon dioksida.
Organon uroproticum
Alat ekskresi berupa sepasang
ginjal atau nefridia, ialah bangunan berbentuk segitiga dan berwarna putih. Ia
meluas ke anterior hingga daerah jantung insang. Ia mempunyai saluran keluar
yang bermuara ke dalam cavum palli di kanan dan kiri intestinum.
Sistema nervosum
Sistema nervosum pada sepia ialah
sangat menarik karena ukurannya yang besar dan hubungannya dengan ganglia di
sekitar esophagus yang sangat dekat, yang membentuk “otak’ sejati. Otak terdiri
atas ganglia, antara lain:
1. Ganglion
cerebrale, terletak di bagian dorsal
2. Ganglion
padale, terletak di bagian ventral
3. Ganglion
visceral, terletak di bagian ventral, di sebelah posterior ganglion pedale.
Dari ganglia
cerebralia berjalan sepasang saraf kea rah enterior yang berakhir pada tepi
mass buccal dalam sepasanmg ganglia suprabuccalia, ini dihubungkan dengan
ganglia infrabuccalia oleh commisura circum-esophagialis. Dari ganglia
visceralia berjalan sepasang saraf menuju ganglia yang besar, ialah ganglia
stellata di dalam pallium juga terdapat
percabangan yang menuju ke insang dan sebuah serabut symphaticum yang berakhir
pada ganglion gastricum di antara ventriculus dan cecum.
Sistema genital
Pada hewan jantan,
testis terdapat di daerah aboral tubuh dan diselubungi oleh sutu capsula. Ia
terbentuk dari tubuh yang halus, tampak sebagai massa yang padat. Salurannya
ialah tunggal yaitu ductus deferens yang berupa sebuah pipa berkelok-kelok. Ia
berjalan dari ronga kapsula ke arah kiri dan bermuara pada vesicula seminalis
yang memanjang. Pada vesicula seminalis
bermuara pula saluran dari glandula prostat. Di dalam vesicula seminalis
berlangsung pembentukan spermatophora yaitu berkas sperma. Spermatophora
panjangnya ialah lebih kurang 2 cm, berbentuk silinder sempit yang diselubungi
oleh capsula chitinoid, pada satu ujungnya terdapat suatu alat yang rumit,
semacam per yang berguna untuk menyobek dinding spermatophora, sehingga sperma
dapat keluar. Vesicula seminalis meluas dan membentuk suatu kantong yang
disebut kantong spermatophora, di tempat ini spermatophora disimpan. Kantong
spermatophora langsung berhubungan dengan alat copulation ialah penis.
No comments:
Post a Comment