Monday, September 17, 2012

Materi Kuliah Gratis: Cephalopoda, Menuntut Keunikan Dunia Hewan


Cephalopoda
(cumi-cumi, gurita, Nautilus berongga)
Hidup di laut, kepala dikelilingi oleh tentakel yang menjerat, umumnya dengan penyedot, cangkang eksternal, internal, atau absen. Mulut dengan atau tanpa redula, lokomosi dengan dorongan jet mengunakan sifon yang terbuat dari mantel.

Cephalopoda dirancang untuk bergerak cepat, suatu adaptasi yang cocok dengan cara makannya sebagai karnivora. Cumi-cumi menggunakan rahang yang mirip paruh untuk mengigit mangsanya. Kemudian mereka kana menyuntikkan racun untuk melumpuhkan korbannya. Mulut berada pada pusat beberapa tentakel panjang. Suatu mantel menutupi massa visceral, tetapi cangkang menjadi tereduksi dan menjadi cangkang internal (seperti pada cumi-cumi), atau hilang sama sekali (seperti banyak pada gurita). Satu kelompok kecil cephalopoda bercangkang, Nautilus berongga, masih bertahan hidup hingga saat ini.


Cumi-cumi bergerak cepat, umumnya mundur, dengan cara menarik air ke dalam rongga mantelnya dan kemudian menembakkan aliran air melalui sifon keluar mengarah ke arah anterior. Hewan itu bergerak dengan cara mengarahkan sifon kea rah yang berbeda. Kaki hewan cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot tersebut dan bagian-bagian tentakel dan kepala. (Chepalopod artinya kaki kepala). Sebagian besar spesies cumi-cumi  memiliki panjang kurang dari 75 cm, tetapi ada juga yang raksasa. Spesiemen yang pernah terekam memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dean berbobot sekitar 2 ton.

Gurita tidak berenang seperti yang dilakukan cumi-cumi di laut terbuka. Sebagian besar gurita hidup di dasar laut, di mana mereka merangkak dan bergerak ke sana kemari menvari kepiting dan makanan lain.

Chepalopoda adalah satu-satunya moluska dengan system sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki suatu system saraf yang berkembang dengan baik dengan otak yang kompleks. Kemampuan untuk belajar dan bertingkah laku dalam cara yang rumit kemungkinan lebih penting bagi pemangsa yang bergerak cepat dibandingkan hewan yang diam seperti remis. Cumi-cumi dan gurita juga memiliki organ indera yang berkembang baik.   (CAMPBELL)

Chepalopoda tubuh simetris bilateral, memiliki lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap, dan memiliki systema nervosum yang sudah berkembang.

Susunan tubuh luar
Sepia hidup di laut dangkal. Tidak memiliki concha yang berada di luar tubuh, melainkan sudah mengalami modifikasi terdapat di dalam tubuh dan susunannya juga berubah, ini disebut peu, yang merupakan endoskeleton. Bangunan ini merupakan tulang rawan, berguna untuk memperkuat tubuh, melindungi “otak” dan bagian leher. Keseluruhan tubuh adalah silindris, diselubungi oleh pallium yang muskuler, dilengkapi dengan sepasang pinnae di bagian tubuh posterior. Kepalanya besar, dengan sepasang mata dan mulut yang terletak sentral, dikelilingi oleh sejumlah tentakel untuk menangkap mangsa. Tentakel ini yang sering dianggap bagian kaki. Empat pasang tentakel adalah pendek dan besar, pada permukaan dalam terdapat sejumlah batil penghisap. Sepasang yang lain (pasangan ke empat dihitung dari permukaan dorsal) ialah panjang dan dapat ditarik masuk. Terdapat batil penghisap hanya pada ujungnya yang bebas. Pada satu sisi, ialah cavum pallii menonjolkan keluar pipa atau sifon yang menghubungkan cavum palii dengan lingkungan luar. Sifon sesunguhnya ialah sisa bagian kaki yang masih tinggal. Kaki cephalopoda mengalami modifikasi menjadi bangunan yang berfungsi dalam pernafasan.

Pallium
Tanpa adanya concha memungkinkan pallium menjadi amat mobil dan memperkembangkan lapisan otot yang tebal, musculli circulars berjalan melingkari cavum pallid an musculi longitudinales berjalan memanjang dari apeks ke daerah vicera. Bila musculi longitudinales kontraksi dan musculli circulartes relaksasi maka cavum palli menjadi melebar dan menarik air dari sekitarnya. dan kejadian sebaliknya menyebabkan air dari cavum pallii disemprotkan keluar.

System cardio vascular
Cor, terdiri atas satu ventriculus dan dua buah atria. Darah arterial diedarkan ke seluruh bagian tubuh dari ventrikulus melalui sebuah aorta cephalica yang berjalan kea rah anterior di sebelah dorsal esofagus dan sebuah aorta abdominalis yang berjalan ke arah posterior. Cabang dari aorta abdominalis ialah arteria genitalis yang menuju alat-alat reproduksi. Darah venosa dari kepala kembali ke dalam cor melalui vena cephalica, yang terbagi dua di daerah ren menjadi dua buah venae branchiales yang berjalan menuju jantung insang yaitu semacam jantung yang memompa darah masuk ke dalam kapiler-kapiler pada ctenidia. Ia terjadi dari dilatasi pembuluh darah dengan otot-otot khusus dalam dindingnya. Darah yang telah berisi oksigen kemudian terhisap karena atrium mengalami dilatasi. Darah dari pallium langsung kembali ke dalam jantung insang melalui sepasang venae abdominalis, dan juga melalui venae lainnya. Yang tidak sepasang misalnya vena genitalis yang berasal dari alat-alat reproduksi.

Sistema digestorium
Tractus digestivus terdiri atas:
1.      Mulut, dikelilingi oleh suatu membran tipis yang berlobi di dalamnya terdapat bibir melingkar yang dilengkapi dengan sejumlah papilla. Sepasang rahang yang kuat berada di dalam bibir melingkar itu.
2.      Ronga mulut, di dalamnya terdapat radula
3.      Esophagus, lanjutan dari rongga mulut, berupa pipa sempit yang berjalan lurus di antara kelenjar pencernaan (hati) kea rah ujung aboral tubuh. Berakhir di ventriculus.
4.      Ventriculus, berdinding tebal, non-glanduler
5.      Cecum, merupakan tonjolan buntu yang tersusun spiral pada ujung akhir ventriculus.
6.      Intestinum, berjalan pararel dengan esophagus ke arah anterior
7.      Rectum, bagian akhir tructus digestivus yang bermuara pada anus di dalam cavum palli.
Sistem digestorium dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar pencernaan yaitu:

1.      Glandulae salivales, terdapat satu pasang yang lain pada ujung ventral hepar, yang menghasilkan racum, bukan enzim pencernaaan
2.      Hati atau hepar terdiri atas dua bagian, bagian yang padat ada dua lobi dan bagian yang diffus serupa spons. Kedua bagian menghasilkan enzim, tetapi bagian yang kedua atau “pancreas” juga sebagian berfungsi sebagai alat ekskresi.

Pencernaan enzimatis terjadi di dalam ventriculus, kemudian makanan yang sudah tercerna masuk ke dalam cecum. Di dalam cecum terdapat rambut-rambut yang memisahkan partikel-partikel padat, dan di dalam cecum tinggal hasil-hasil pencernaan berupa cairan untuk selanjutnya diabsorbsi di situ. Hasil-hasil pencernaan itu melalui darah dibawa ke dalam hati untuk disimpan.

Di bawah integumentum dari dinding anterior cavumn pallii terdapat suatu alat istimewa, yaitu kantong tinta. Sebagian dinding kantong bersifat glanduler yang menghasilkan tinta, yang dikumpulkan dalam kantong itu. Tinta dikeluarkan melalui satu saluran yang bermuara pada rectum dekat anus. Tinta ini berguna untuk melindungi dirinya terhadap penglihatan musuhnya, yaitu dengan menyemprotkan tinta ke dalam air di sekitarnya sehingga air menjadi keruh.

Sistema respiratorium
Di dalam cavum palli terdapat insang, yang disebut ctenidia. Air yang masuk ke dalam cavum pallii membawa oksigen, dengan perantaraan ctenidia oksigen itu masuk ke dxalam darah. Air yang keluar membawa karbon dioksida.

Organon uroproticum
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal atau nefridia, ialah bangunan berbentuk segitiga dan berwarna putih. Ia meluas ke anterior hingga daerah jantung insang. Ia mempunyai saluran keluar yang bermuara ke dalam cavum palli di kanan dan kiri intestinum.

Sistema nervosum
Sistema nervosum pada sepia ialah sangat menarik karena ukurannya yang besar dan hubungannya dengan ganglia di sekitar esophagus yang sangat dekat, yang membentuk “otak’ sejati. Otak terdiri atas ganglia, antara lain:
1.      Ganglion cerebrale, terletak di bagian dorsal
2.      Ganglion padale,  terletak di bagian ventral
3.      Ganglion visceral, terletak di bagian ventral, di sebelah posterior ganglion pedale.
Dari ganglia cerebralia berjalan sepasang saraf kea rah enterior yang berakhir pada tepi mass buccal dalam sepasanmg ganglia suprabuccalia, ini dihubungkan dengan ganglia infrabuccalia oleh commisura circum-esophagialis. Dari ganglia visceralia berjalan sepasang saraf menuju ganglia yang besar, ialah ganglia stellata di dalam pallium  juga terdapat percabangan yang menuju ke insang dan sebuah serabut symphaticum yang berakhir pada ganglion gastricum di antara ventriculus dan cecum.

Sistema genital
Pada hewan jantan, testis terdapat di daerah aboral tubuh dan diselubungi oleh sutu capsula. Ia terbentuk dari tubuh yang halus, tampak sebagai massa yang padat. Salurannya ialah tunggal yaitu ductus deferens yang berupa sebuah pipa berkelok-kelok. Ia berjalan dari ronga kapsula ke arah kiri dan bermuara pada vesicula seminalis yang memanjang.  Pada vesicula seminalis bermuara pula saluran dari glandula prostat. Di dalam vesicula seminalis berlangsung pembentukan spermatophora yaitu berkas sperma. Spermatophora panjangnya ialah lebih kurang 2 cm, berbentuk silinder sempit yang diselubungi oleh capsula chitinoid, pada satu ujungnya terdapat suatu alat yang rumit, semacam per yang berguna untuk menyobek dinding spermatophora, sehingga sperma dapat keluar. Vesicula seminalis meluas dan membentuk suatu kantong yang disebut kantong spermatophora, di tempat ini spermatophora disimpan. Kantong spermatophora langsung berhubungan dengan alat copulation ialah penis. 


Cephalopoda
(cumi-cumi, gurita, Nautilus berongga)
Hidup di laut, kepala dikelilingi oleh tentakel yang menjerat, umumnya dengan penyedot, cangkang eksternal, internal, atau absen. Mulut dengan atau tanpa redula, lokomosi dengan dorongan jet mengunakan sifon yang terbuat dari mantel.

Cephalopoda dirancang untuk bergerak cepat, suatu adaptasi yang cocok dengan cara makannya sebagai karnivora. Cumi-cumi menggunakan rahang yang mirip paruh untuk mengigit mangsanya. Kemudian mereka kana menyuntikkan racun untuk melumpuhkan korbannya. Mulut berada pada pusat beberapa tentakel panjang. Suatu mantel menutupi massa visceral, tetapi cangkang menjadi tereduksi dan menjadi cangkang internal (seperti pada cumi-cumi), atau hilang sama sekali (seperti banyak pada gurita). Satu kelompok kecil cephalopoda bercangkang, Nautilus berongga, masih bertahan hidup hingga saat ini.

Cumi-cumi bergerak cepat, umumnya mundur, dengan cara menarik air ke dalam rongga mantelnya dan kemudian menembakkan aliran air melalui sifon keluar mengarah ke arah anterior. Hewan itu bergerak dengan cara mengarahkan sifon kea rah yang berbeda. Kaki hewan cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon berotot tersebut dan bagian-bagian tentakel dan kepala. (Chepalopod artinya kaki kepala). Sebagian besar spesies cumi-cumi  memiliki panjang kurang dari 75 cm, tetapi ada juga yang raksasa. Spesiemen yang pernah terekam memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dean berbobot sekitar 2 ton.

Gurita tidak berenang seperti yang dilakukan cumi-cumi di laut terbuka. Sebagian besar gurita hidup di dasar laut, di mana mereka merangkak dan bergerak ke sana kemari menvari kepiting dan makanan lain.

Chepalopoda adalah satu-satunya moluska dengan system sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki suatu system saraf yang berkembang dengan baik dengan otak yang kompleks. Kemampuan untuk belajar dan bertingkah laku dalam cara yang rumit kemungkinan lebih penting bagi pemangsa yang bergerak cepat dibandingkan hewan yang diam seperti remis. Cumi-cumi dan gurita juga memiliki organ indera yang berkembang baik.   (CAMPBELL)

Chepalopoda tubuh simetris bilateral, memiliki lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap, dan memiliki systema nervosum yang sudah berkembang.

Susunan tubuh luar
Sepia hidup di laut dangkal. Tidak memiliki concha yang berada di luar tubuh, melainkan sudah mengalami modifikasi terdapat di dalam tubuh dan susunannya juga berubah, ini disebut peu, yang merupakan endoskeleton. Bangunan ini merupakan tulang rawan, berguna untuk memperkuat tubuh, melindungi “otak” dan bagian leher. Keseluruhan tubuh adalah silindris, diselubungi oleh pallium yang muskuler, dilengkapi dengan sepasang pinnae di bagian tubuh posterior. Kepalanya besar, dengan sepasang mata dan mulut yang terletak sentral, dikelilingi oleh sejumlah tentakel untuk menangkap mangsa. Tentakel ini yang sering dianggap bagian kaki. Empat pasang tentakel adalah pendek dan besar, pada permukaan dalam terdapat sejumlah batil penghisap. Sepasang yang lain (pasangan ke empat dihitung dari permukaan dorsal) ialah panjang dan dapat ditarik masuk. Terdapat batil penghisap hanya pada ujungnya yang bebas. Pada satu sisi, ialah cavum pallii menonjolkan keluar pipa atau sifon yang menghubungkan cavum palii dengan lingkungan luar. Sifon sesunguhnya ialah sisa bagian kaki yang masih tinggal. Kaki cephalopoda mengalami modifikasi menjadi bangunan yang berfungsi dalam pernafasan.

Pallium
Tanpa adanya concha memungkinkan pallium menjadi amat mobil dan memperkembangkan lapisan otot yang tebal, musculli circulars berjalan melingkari cavum pallid an musculi longitudinales berjalan memanjang dari apeks ke daerah vicera. Bila musculi longitudinales kontraksi dan musculli circulartes relaksasi maka cavum palli menjadi melebar dan menarik air dari sekitarnya. dan kejadian sebaliknya menyebabkan air dari cavum pallii disemprotkan keluar.

System cardio vascular
Cor, terdiri atas satu ventriculus dan dua buah atria. Darah arterial diedarkan ke seluruh bagian tubuh dari ventrikulus melalui sebuah aorta cephalica yang berjalan kea rah anterior di sebelah dorsal esofagus dan sebuah aorta abdominalis yang berjalan ke arah posterior. Cabang dari aorta abdominalis ialah arteria genitalis yang menuju alat-alat reproduksi. Darah venosa dari kepala kembali ke dalam cor melalui vena cephalica, yang terbagi dua di daerah ren menjadi dua buah venae branchiales yang berjalan menuju jantung insang yaitu semacam jantung yang memompa darah masuk ke dalam kapiler-kapiler pada ctenidia. Ia terjadi dari dilatasi pembuluh darah dengan otot-otot khusus dalam dindingnya. Darah yang telah berisi oksigen kemudian terhisap karena atrium mengalami dilatasi. Darah dari pallium langsung kembali ke dalam jantung insang melalui sepasang venae abdominalis, dan juga melalui venae lainnya. Yang tidak sepasang misalnya vena genitalis yang berasal dari alat-alat reproduksi.

Sistema digestorium
Tractus digestivus terdiri atas:
1.      Mulut, dikelilingi oleh suatu membran tipis yang berlobi di dalamnya terdapat bibir melingkar yang dilengkapi dengan sejumlah papilla. Sepasang rahang yang kuat berada di dalam bibir melingkar itu.
2.      Ronga mulut, di dalamnya terdapat radula
3.      Esophagus, lanjutan dari rongga mulut, berupa pipa sempit yang berjalan lurus di antara kelenjar pencernaan (hati) kea rah ujung aboral tubuh. Berakhir di ventriculus.
4.      Ventriculus, berdinding tebal, non-glanduler
5.      Cecum, merupakan tonjolan buntu yang tersusun spiral pada ujung akhir ventriculus.
6.      Intestinum, berjalan pararel dengan esophagus ke arah anterior
7.      Rectum, bagian akhir tructus digestivus yang bermuara pada anus di dalam cavum palli.
Sistem digestorium dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar pencernaan yaitu:

1.      Glandulae salivales, terdapat satu pasang yang lain pada ujung ventral hepar, yang menghasilkan racum, bukan enzim pencernaaan
2.      Hati atau hepar terdiri atas dua bagian, bagian yang padat ada dua lobi dan bagian yang diffus serupa spons. Kedua bagian menghasilkan enzim, tetapi bagian yang kedua atau “pancreas” juga sebagian berfungsi sebagai alat ekskresi.

Pencernaan enzimatis terjadi di dalam ventriculus, kemudian makanan yang sudah tercerna masuk ke dalam cecum. Di dalam cecum terdapat rambut-rambut yang memisahkan partikel-partikel padat, dan di dalam cecum tinggal hasil-hasil pencernaan berupa cairan untuk selanjutnya diabsorbsi di situ. Hasil-hasil pencernaan itu melalui darah dibawa ke dalam hati untuk disimpan.

Di bawah integumentum dari dinding anterior cavumn pallii terdapat suatu alat istimewa, yaitu kantong tinta. Sebagian dinding kantong bersifat glanduler yang menghasilkan tinta, yang dikumpulkan dalam kantong itu. Tinta dikeluarkan melalui satu saluran yang bermuara pada rectum dekat anus. Tinta ini berguna untuk melindungi dirinya terhadap penglihatan musuhnya, yaitu dengan menyemprotkan tinta ke dalam air di sekitarnya sehingga air menjadi keruh.

Sistema respiratorium
Di dalam cavum palli terdapat insang, yang disebut ctenidia. Air yang masuk ke dalam cavum pallii membawa oksigen, dengan perantaraan ctenidia oksigen itu masuk ke dxalam darah. Air yang keluar membawa karbon dioksida.

Organon uroproticum
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal atau nefridia, ialah bangunan berbentuk segitiga dan berwarna putih. Ia meluas ke anterior hingga daerah jantung insang. Ia mempunyai saluran keluar yang bermuara ke dalam cavum palli di kanan dan kiri intestinum.

Sistema nervosum
Sistema nervosum pada sepia ialah sangat menarik karena ukurannya yang besar dan hubungannya dengan ganglia di sekitar esophagus yang sangat dekat, yang membentuk “otak’ sejati. Otak terdiri atas ganglia, antara lain:
1.      Ganglion cerebrale, terletak di bagian dorsal
2.      Ganglion padale,  terletak di bagian ventral
3.      Ganglion visceral, terletak di bagian ventral, di sebelah posterior ganglion pedale.
Dari ganglia cerebralia berjalan sepasang saraf kea rah enterior yang berakhir pada tepi mass buccal dalam sepasanmg ganglia suprabuccalia, ini dihubungkan dengan ganglia infrabuccalia oleh commisura circum-esophagialis. Dari ganglia visceralia berjalan sepasang saraf menuju ganglia yang besar, ialah ganglia stellata di dalam pallium  juga terdapat percabangan yang menuju ke insang dan sebuah serabut symphaticum yang berakhir pada ganglion gastricum di antara ventriculus dan cecum.

Sistema genital
Pada hewan jantan, testis terdapat di daerah aboral tubuh dan diselubungi oleh sutu capsula. Ia terbentuk dari tubuh yang halus, tampak sebagai massa yang padat. Salurannya ialah tunggal yaitu ductus deferens yang berupa sebuah pipa berkelok-kelok. Ia berjalan dari ronga kapsula ke arah kiri dan bermuara pada vesicula seminalis yang memanjang.  Pada vesicula seminalis bermuara pula saluran dari glandula prostat. Di dalam vesicula seminalis berlangsung pembentukan spermatophora yaitu berkas sperma. Spermatophora panjangnya ialah lebih kurang 2 cm, berbentuk silinder sempit yang diselubungi oleh capsula chitinoid, pada satu ujungnya terdapat suatu alat yang rumit, semacam per yang berguna untuk menyobek dinding spermatophora, sehingga sperma dapat keluar. Vesicula seminalis meluas dan membentuk suatu kantong yang disebut kantong spermatophora, di tempat ini spermatophora disimpan. Kantong spermatophora langsung berhubungan dengan alat copulation ialah penis. 


No comments:

Post a Comment