Oleh: Tim Kreatif,WONG-MCU 12/13
Dikisahkan oleh Rabiah bin ka’ab
al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan
keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang
dilakukan Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah sesuatu dariku, wahai
rabiah.” Rabiah pun menyebutkan permintaannya.”Wahai Rasulullah, aku minta agar
Allah menjadikanku sebagai pendampingmu di syurga kelak.” Rasulullah bertanya
lagi, “Apakah tak ada permintaan selain itu?”. “Tidak ada, wahai Baginda Nabi.
Hanya ini yang aku minta darimu,”jawab Rabiah. “Jika demikian, maka jagalah
dirimu untuk memperbanyak sujud.” (HR.Muslim).
Sujud pada hakekatnya bukanlah
sekedar gerakkan dan ritual yang ada dalam shalat. Lebih dari itu, sujud adalah
salah satu bentuk kepasrahan secara total dengan merendahkan diri
serendah-rendahnya di hadapan keagungan Allah yang Mahakuasa. Sujud merupakan
bentuk pengharapan rida dan cinta dari zat Yang Maha Melihat, serta bentuk
syukur atas beragam nikmat Allah, dan kecemasan dari azab Allah yang
Mahadahsyat. Sujud ialah bukti keimanan seorang mukmin. ”Sesungguhnya orang
yang benar-benar beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila
diperingatkan dengan ayat-ayat itu, mereka segera bersujud seraya bertasbih
memuji Rabbnya dan mereka tidak menyombongkan diri.” (QS: Al-Sajdah (32): 15).
Selain itu, sujud juga meru[akan bukti nikmat dan kasih
saying Allah kepada hamba-Nya.”Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dari orang-orang yang
Kami angkat bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya’qub), dan
dari orang-orang yang telah Kami beri
petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha
Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
(QS: Maryam (19):58).
Sujud juga momen paling intim
antara seorang hamba dengan Tuhannya. ”Sesungguhnya saat yang paling dekat
antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud.’’ (H.R:
Muslim). Karena sujudlah, seorang manusia mendapat peredikat Ibadurrahman,
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang, dan dijamin masuk syurga. “Dan
Ibadurrahman (hamba-hamba Tuhan yang maha penyayang) ialah orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil
menyapa, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan mereka
adalah orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan
mereka.” (Q.S: Al-Forqon (25):63-64).
Dengan sujud pula Allah
mengangkat derajat para sahabat Rasul dan menjadikan mereka sebagai golongan
yang paling mulia dalam sejarah umat manusia. ‘’Muhammad itu adalah utusan
Allah. Dan, orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih saying dengan sesame mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari
karunia Allah dan keridaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud.” (Q.S: Al-Fath (48):39). Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment