Oleh: Wahid dan Parahat
Artikel ini sempat mau diterbitkan pada majalah FIKRI FPPI FKIP Unila. Tapi terkendala nih ceritanya...gua posting aja ya di sini... ayo silahkan dibaca :)
Problematika yang kompleks yang terjadi pada semua aspek
kehidupan di negeri ini termasuk degradasi moral yang dalam hal ini terkait
dengan permasalahan kejujuran yang saat ini masih sering dipertanyakan .
Ada banyak
kegiatan yang dapat dilakukan guna meningkatkan jiwa kejujuran salah satunya mari
kita tengok sebuah tempat yang dinamakan“ Kantin Kejujuran”.
Contoh dari hal tersebut terlihat seperti yang ada di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila, yaitu dengan adanya kantin kejujuran yang
berada di depan gedung dekanat FKIP Unila. Kantin ini awalnya didirikan pada
bulan oktober 2010, dan secara resmi dibuka pada tanggal 14 desember 2010.
kantin ini digawangi pertama kali oleh Bapak Abdul Manan dan kantin ini di
bawah wewenang koperasi pegawai negeri Unila.
Tujuan didirikan kantin ini menurut Bapak Abdul Mana yaitu
untuk meningkatkan jiwa kejujuran baik mahasiswa, para dosen, serta masyarakat
umum.
Uniknya kantin ini tidak hanya untuk makan-makan saja,
bahkan ada beberapa mahasiswa yang menggunakan kantin ini sebagai sarana
belajar, alias ngerjain tugas kampus, Ujarnya.
Kantin ini dinamakan kantin kejujuran karena produk yang
dijual di sini di sediakan begitu saja, karena ada beberapa produk yang bebas
diambil konsumen, dan untuk pembayaran uang muka dibayar diakhir setelah makan
selesai.
Dikantin ini ada beberapa penawaran seperti, fotocopy,
rental computer, dan beberapa jenis makanan. Tiap hari banyak pengunjung sekitar 50 pengunjung. Harga barang yang
ditawarkan disesuaikan dengan harga mahasiswa, dan berbeda dengan harga dosen
dan karyawan lainnya.
Untuk jam
kerjanya setiap hari dari senin s.d minggu. Karena menurutnya pada hari minggu
juga banyak mahasiswa prajabatan yang kuliah.
Dibuka kantin
kejujuran tidak membuatnya menjadi surut langkah untuk meneruskan program ini. Meskipun
ia pernah rugi. Kalau rugi saya pernah mas, tapi ya itu hal yang biasa dan
itulah sebuah pengorbanan sekaligus disini saya ingin melatih semua orang untuk
jujur”. Ujarnya. Menurutnya juga, tingkat kejujuran masyarakat FKIP masih bisa
dibilang baik. (doc.MCU 12/13).
No comments:
Post a Comment