Oleh : Rian. D Putra (KABID KII Birohmah 12/13)
Ketika perang adalah jalan terakhir maka harta dan nyawa adalah
taruhannya. Tidak mempedulikan sebangsa atau setanah air kalau perang jalan
terakhir sangat berat untuk diakhiri karena korban sudah berjatuhan karena
perang sudah dimulai. Perihatin dan sedih itulah yang dapat dirasakan oleh
warga Negara yang menyaksikan. Mempertanyakan apa sebab dan sebab pertempuran
terjadi, mempertanyakan tidakkah mufakat adalah keputusan yang selayaknya
menjadi perhatian dan jalan kebersamaan untuk menemui kerukunan antar warga.
Nyawa bukanlah harta yang dapat diperjualbelikan, sehingga istilah kau jual aku beli perlu untuk tidak
dijadikan tren dalam masalah-masalah
hubungan sosial demi terciptanya keamanan dan kerukunan. Pendidikan adalah
sarana penting untuk membuka wawasan kemajuan dan kebersamaan antar warga
Negara. Namun yang pada kenyataanya pertempuran yang sering terjadi adalah di
lingkungan pendidikan. Masyarakat yang menantikan dan menuntun kerukunan malah
dibayangi oleh kengerian yang terjadi dalam dunia pendidikan. Berbagai macam
hal dapat terlihat dalam dunia pendidikan Indonesia maka perjuangan kemerdekaan
sekarang adalah memerdekakan sistem pendidikan.
Pendidikan agama menjadi dasar pokok semua aspek kehidupan, karena
memberikan pengetahuan yang sangat mendalam tentang makna kehidupan. Dunia
bukanlah tempat terakhir sebagai ujung dari perjuangan, tapi ada surga dan
neraka yang sudah menanti kedatangan setiap manusia yang layak menempati kedua
tempat tersebut. Percuma dan akan sia-sia saja jika neraka adalah tempat yang
kekal untuk ditempati. Berbagai hal di dunia yang menjadi keindahan tidak akan
pernah terasa jika neraka adalah ujungnya.
Pertempuran yang terjadi di negeri saat sekarang ini sungguh
memprihatikan. Tawuran antar pelajar yang berakhir pada korban, pertempuran
antar suku yang berakhir pada penghancuran harta benda dan sampai pada
penghilangan nyawa semakin tumbuh kembang mengikuti alur kehidupan. Sehingga
cukup membuat kepedihan bagi setiap warga yang menyaksikan. Korban-korban yang
berjatuhan akankah masuk ke dalam neraka atau surga? dan orang-orang yang
bertempur akankah menjadi penerima dosa atau penerima pahala? Jawabannya adalah
Allah yang Maha Kuasa akan balasan atas semua yang manusia lakukan.
Hikmah dari semua yang dapat tersaksikan adalah memberikan kemerdekaan
bagi setiap insan agar lebih memperhatikan makna kehidupan yang seharusnya
menjadi perhatian penting. Hidup yang hanya sekali waktu dan tidak akan
berulang perlu untuk ditumbuhkan rasa kasih sayang, rasa cinta dan kebersamaan,
rasa persaudaran dan rasa kenyamanan dalam berbagai hubungan demi hadirnya
keterwujudan keamanan, kerukanan dan kesejahteraan bangsa karena semua itu
adalah tanggung jawab kita bersama sebagai makhluk yang beriman dan berakal.
No comments:
Post a Comment