Thursday, October 4, 2012

Nasehat Islam: Peruntungan Pertama


(karya : Riana Dwi Putra, Kabid KII Birohmah Unila 2012-2013)
Objek semi maya yang terpantulkan oleh cahaya, masuk melalui retina yang bentuknya cukup kecil dari perkiraan, namun itulah kemahasempurnaan Allah dalam menciptakan manusia yang mampu mendeteksi sebuah warna, mampu menerka hamparan gelombang angin yang tiba, dan mampu mendeteksi reaksi awan yang selalu berarak mengikuti gerak arah berlawanan. Ketersediaan lensa dan ketercukupan getah bening untuk terus membiaskan bentuk  mengikuti syaraf hingga menjadi bentuk yang terlihat, tentulah tiada dapat terselisihi sebuah kekurangan dalam menysukuri nikmat mata   .

kemaksiatan dalam hal yang terlihat adalah bentuk ujian, benarkah adanya sebuah kesyukuran atau hanya akan menjadi keterlenaan dalam memandang, Firaun yang memandang semua manusia rendah, seolah dialah Tuhan yang mampu meninggikan langit, menggerakan matahari, menciptakan manusia, dan menundukan awan, itulah ketercukupan nafsu yang melebihi mata dalam memandang, kekufuran yang tejadi adalah karena sifat kepekaan mata yang terlalu belebihan hingga menampilkan sisi ketidakpuasan dalam memandang dan memenuhi hawa nafsu.       

maka, hal yang pertama kali diingatkan oleh Allah adalah jangan dekati zina, dan Rasulallah Sholallahu alaihi wassalam, menghakimi setiap pengikutnya untuk menjaga mata, sedikit mata salah memandang maka neraka adalah akhirnya. Itulah keterwujudan dalam masalah mata. Datangnya mata bersamaan dengan  datangnya nafsu, maka senjata yang paling setan suaki adalah mempermainkan mata manusia. Maka Allah memperingatkan dengan sejalasnya.
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-nuur: 30)
Ketercukupan waktu, untuk tetap menikmati sejuknya udara pagi, semilirnya aroma kegelapan malam, dan silaunya cahaya matahari, bintang serta rembulan menambah suasana kehidupan dunia yang tentunya tiada kekal abadi, mengikuti perputaran siang dan malam tiada berselisih dan saling mendahului, beredar menurut ketentuan yang sudah diatur dengan Maha Dahsyat. kebijakan hati untuk memilah antara yang gelap atau yang terang, antara yang jelas atau yang samar, semuanya memberikan dampak dan akan berakhir pada pilihan-pilihan yang sudah tentunya sangat berpengaruh pada nilai kebahagiaan yang diharapkan.




No comments:

Post a Comment