Si pemuda itu berkata, “Wahai guru yang bijak, menurut Anda apakah burung
yang saya pegang di tangan saya berada dalam keadaan mati atau hidup?”
Sang guru bijak tertegun mendengar pertanyaan itu, sambil berpikir beberapa saat akhirnya ia membuka mulut dan berkata, “Wahai anak muda, mati atau hidupnya nyawa burung itu bergantung pada tangan Anda.”
Sang guru bijak tertegun mendengar pertanyaan itu, sambil berpikir beberapa saat akhirnya ia membuka mulut dan berkata, “Wahai anak muda, mati atau hidupnya nyawa burung itu bergantung pada tangan Anda.”
Sahabat sejati, Allah memberikan kuasa kepada kita untuk menentukan nasib
kita sendiri dan dimulai dari diri kita berupa niat, perencanaan, tekad, dan
bersungguh-sungguh lalu tindakan untuk mewujudkannya lalu Allah pun akan menolong
kita bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.
“Sesungguhnya Allah tidak megeubah keadaan (nasib) suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d:11)
“Sesungguhnya Allah tidak megeubah keadaan (nasib) suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d:11)
Sahabat sejati, kitalah yang menentukan pilihan-pilihan dalam hidup ini
serta keputusan-keputusan yang kita ambil. Banyak orang yang tidak sadar dan
berpikir bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan dalam hidupnya bergantung pada
pada orang lain ataupun keadaan.
Sama seperti anak muda tadi, kitalaha yang 100% bertanggung jawab atas
kegagalan maupun keberhasilan kita. Tidak ada seorangpun yang lebih besar
daripada diri kita yang mampu menghalangi kesuksesan kita, dan tidak ada
seorangpun yang lebih besar daripada diri kita yang mampu menyebabkan kegagalan
terbesar dalam hidup kita. Kita sendirilah yang bertanggung jawab atas
kesuksesan atau kegagalan kita.
“The sky is not the
limit, You are the LIMIT!”
(Sumber: Buku “Sang Penggungah”
– Supriono)
No comments:
Post a Comment