(Karya : Riana Dwi Putra, kabid KII UKM Birohmah Unila 2012/2013)
Sosok yang tentu dikagumi oleh
setiap muslim adalah Nabi Muhammad shalallahualaihiwassalam
karena hadirnya Beliau memberikan keterangan yang sangat terang, menuntun
kepada hakikat kehidupan, mencontohkan bagaimana kehidupan itu dimulai,
menjalani kehidupan, hingga akhirnya menemuai Allah ataupun menemui akhir
kehidupan di dunia. Manusia bukanlah hewan yang semata-mata hanya diciptakan
untuk berkembang biak, memperbanyak keturuan dan mengoleksi harta benda, bukan
itu yang Allah maksudkan, manusia tentu harus memahami karena keberadaan
manusia yang memiliki peran untuk terus berkreasi menunjukan kemampuan dalam
berimajinasi lalu diberikan kehendak pada nafsu, dan diterangkan tentang ilmu
yang tentu tiada dimiliki oleh mahkluk manapun di dunia ini.
Ketentuan adanya pembalasan,
telah tampak dalam ilmu-ilmu prasejarah dan sejarah-sejarah peradaban manusia
hingga saat sekarang ini. Peristiwa pertempuran hingga peristiwa pembunuhan
massal adalah sebuah ironi pada keadaan manusia yang sebenarnya. Setiap manusia
tentunya memiliki hati nurai, hati yang dapat memuliakan manusia diantara hewan
ataupun makluk ciptaan lainya. Tidak kita pungkiri adanya ajaran yang tidak
mengenal Tuhan tapi tentu mereka mengenal makna kebaikan, dan adanya komunis
yang sama halnya tiada memiliki Tuhan dan akhir kehidupan tapi mereka memiliki
kebaikan atau hati nurani. Berbeda dengan orang-orang yang memiliki keluasan
ilmu akal yang telah digunakan dengan baik untuk mencapai tingkatan sebagai manusia
yang dimuliakan oleh Tuhan yaitu mengenal Tuhan lebih dekat lagi.
Menerima keberkahan, tidak semua
manusia memiliki tingkatan hati nurani yang sama, mengapa demikian? karena akal yang telah mendahuli hati, sehingga
kesombongan akal lah yang telah membuat hati kosong dari keberkahan dalam
mencari tujuan kehidupan yang hakiki. Dan Allah sudah jelas-jelas dan terang
dalam firmannya untuk setiap manusia supaya lebih berhati-hati dan bersabar
dalam memberikan peringatan ataupun menjelaskan kepada orang-orang yang telah
dikunci hatinya dari keberkahan.
“Sesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu
beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan
beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran
mereka[20], dan
penglihatan mereka ditutup[21].
Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami
beriman kepada Allah dan Hari kemudian[22]," pada hal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu
Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri
sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit[23],
lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan
mereka berdusta.” (Al-baqorah :6-10)
sungguh keadaan yang sangat menyedihkan sekiranya keadaan hal semacam itu menimpa diri kita, maka dalam doa kita adalah yang telah Allah ajarkan kepada setiap umat muslim untuk terus membaca surat al-fatihah, karena didalamnya mengandung makna doa yang sungguh Indah, dan terjaga dari kefasikan orang-orang munafik lagi terzolomi.
menerima keberkahan, bagi yang telah Allah tentukan, jalan kebaikan yang terbentang panjang, tingkatan ketaqwaan yang tersusun rapi menjulang ke ars’y-Nya, lalu tentang kemuliaan yang akan Allah mahkotakan kepada hamba-hamba-Nya yang sudah ditentukan adalah bentukan haqiki yang wajib kita yakini dan untuk terus kiranya kita renungi dengan sebaik-baiknya, dimanakah keberadaan kita kelak, surga-Nya atau dalam siksa-Nya (nauzubillah). Menerima keberkahan untuk setiap yang dapat mendengar dengan baik, untuk setiap yang dapat meilhat dengan jelas, dan untuk setiap yang dapat merasakan keadaan, marilah bersama-sama dalam memuliakan hidup yang kekal abadi nanti di akhirat, bersama orang-orang yang telah Allah janjikan surga bagi mereka dan bagi kita,,, amin…
sungguh keadaan yang sangat menyedihkan sekiranya keadaan hal semacam itu menimpa diri kita, maka dalam doa kita adalah yang telah Allah ajarkan kepada setiap umat muslim untuk terus membaca surat al-fatihah, karena didalamnya mengandung makna doa yang sungguh Indah, dan terjaga dari kefasikan orang-orang munafik lagi terzolomi.
menerima keberkahan, bagi yang telah Allah tentukan, jalan kebaikan yang terbentang panjang, tingkatan ketaqwaan yang tersusun rapi menjulang ke ars’y-Nya, lalu tentang kemuliaan yang akan Allah mahkotakan kepada hamba-hamba-Nya yang sudah ditentukan adalah bentukan haqiki yang wajib kita yakini dan untuk terus kiranya kita renungi dengan sebaik-baiknya, dimanakah keberadaan kita kelak, surga-Nya atau dalam siksa-Nya (nauzubillah). Menerima keberkahan untuk setiap yang dapat mendengar dengan baik, untuk setiap yang dapat meilhat dengan jelas, dan untuk setiap yang dapat merasakan keadaan, marilah bersama-sama dalam memuliakan hidup yang kekal abadi nanti di akhirat, bersama orang-orang yang telah Allah janjikan surga bagi mereka dan bagi kita,,, amin…
No comments:
Post a Comment