Tuesday, October 9, 2012

Pelajaran Berharga---Menerima Keberkahan, Bukankah Ini Hal Serius Yang Perlu Dinikmati?


(Karya : Riana Dwi Putra, kabid KII UKM Birohmah Unila 2012/2013)
Sosok yang tentu dikagumi oleh setiap muslim adalah Nabi Muhammad shalallahualaihiwassalam karena hadirnya Beliau memberikan keterangan yang sangat terang, menuntun kepada hakikat kehidupan, mencontohkan bagaimana kehidupan itu dimulai, menjalani kehidupan, hingga akhirnya menemuai Allah ataupun menemui akhir kehidupan di dunia. Manusia bukanlah hewan yang semata-mata hanya diciptakan untuk berkembang biak, memperbanyak keturuan dan mengoleksi harta benda, bukan itu yang Allah maksudkan, manusia tentu harus memahami karena keberadaan manusia yang memiliki peran untuk terus berkreasi menunjukan kemampuan dalam berimajinasi lalu diberikan kehendak pada nafsu, dan diterangkan tentang ilmu yang tentu tiada dimiliki oleh mahkluk manapun di dunia ini.
Ketentuan adanya pembalasan, telah tampak dalam ilmu-ilmu prasejarah dan sejarah-sejarah peradaban manusia hingga saat sekarang ini. Peristiwa pertempuran hingga peristiwa pembunuhan massal adalah sebuah ironi pada keadaan manusia yang sebenarnya. Setiap manusia tentunya memiliki hati nurai, hati yang dapat memuliakan manusia diantara hewan ataupun makluk ciptaan lainya. Tidak kita pungkiri adanya ajaran yang tidak mengenal Tuhan tapi tentu mereka mengenal makna kebaikan, dan adanya komunis yang sama halnya tiada memiliki Tuhan dan akhir kehidupan tapi mereka memiliki kebaikan atau hati nurani. Berbeda dengan orang-orang yang memiliki keluasan ilmu akal yang telah digunakan dengan baik untuk mencapai tingkatan sebagai manusia yang dimuliakan oleh Tuhan yaitu mengenal Tuhan lebih dekat lagi.
Menerima keberkahan, tidak semua manusia memiliki tingkatan hati nurani yang sama, mengapa demikian? karena  akal yang telah mendahuli hati, sehingga kesombongan akal lah yang telah membuat hati kosong dari keberkahan dalam mencari tujuan kehidupan yang hakiki. Dan Allah sudah jelas-jelas dan terang dalam firmannya untuk setiap manusia supaya lebih berhati-hati dan bersabar dalam memberikan peringatan ataupun menjelaskan kepada orang-orang yang telah dikunci hatinya dari keberkahan.
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian[22]," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Al-baqorah :6-10)  

sungguh keadaan yang sangat menyedihkan sekiranya keadaan hal semacam itu menimpa diri kita, maka dalam doa kita adalah yang telah Allah ajarkan kepada setiap umat muslim untuk terus membaca surat al-fatihah, karena didalamnya mengandung makna doa yang sungguh Indah, dan terjaga dari kefasikan orang-orang munafik lagi terzolomi.    

menerima keberkahan, bagi yang telah Allah tentukan, jalan kebaikan yang terbentang panjang, tingkatan ketaqwaan yang tersusun rapi menjulang ke ars’y-Nya, lalu tentang kemuliaan yang akan Allah mahkotakan kepada hamba-hamba-Nya yang sudah ditentukan adalah bentukan haqiki yang wajib kita yakini dan untuk terus kiranya kita renungi dengan sebaik-baiknya, dimanakah keberadaan kita kelak, surga-Nya atau dalam siksa-Nya (nauzubillah). Menerima keberkahan untuk setiap yang dapat mendengar dengan baik, untuk setiap yang dapat meilhat dengan jelas, dan untuk setiap yang dapat merasakan keadaan, marilah bersama-sama dalam memuliakan hidup yang kekal abadi nanti di akhirat, bersama orang-orang yang telah Allah janjikan surga bagi mereka dan bagi kita,,, amin…

No comments:

Post a Comment