Oleh: Nanda Satriana, Pendidikan Geografi’09 (WAGUB BEM KBM Unila periode 2012/2013)
Sidang pembaca yang
saya hormati, skematik lulus cepat atau IPK besar memang sangat identik dengan
perkuliahan seorang mahasiswa yang nyaris tanpa masalah dan berjalan baik. Tapi
dua syarat tersebut bukan berarti seorang mahasiswa harus jadi kupu-kupu
(kuliah-pulang). Coba kita amati berapa banyak teman-teman di sekeliling kita
yang melakukan hal tersebut, mereka datang ke kampus lalu masuk ke kelas
mengikuti perkuliahan dengan serius (saking seriusnya tidak berkata sedikitpun
ketika harus bertanya atau berpendapat), setelah perkuliahan selesai kembali ke
kosan/rumah masing-masing, malamnya
mereka mengerjakan tugas atau hanya sekedar bersantai ria jika memang tidak ada
tugas. Dengan pola seperti itu apakah dia layak berharap memiliki IP besar dan
lulus cepat? Jawabannya pasti layak, ya iyalah sudah hak setiap orang untuk
memiliki sebuah harapan. Tapi apakah harapan mereka tersebut dapat berbuah kenyataan?
Nah inilah yang harus segera dipahami. Kalau saya melakukan pola seperti itu,
dijamin dalam sebulan berat badan saya bertambah 3 kg. Jelas itu terlalu santai
dan ringan untuk sebuah harapan yang besar (jangan tersinggung kalau ada yang
menjalani pola tersebut). Mahasiswa sebagai ikon intelektual jelas harus
memiliki segudang aktivitas untuk menunjang akademik dan masa depannya. “Wah..
pasti yang dimaksud adalah mahasiswa harus berorganisasi nih..” Hmm.. tenang
para hadirin, saya tidak mengharuskan Anda berorganisasi, kita kupas satu-satu
bagaimana caranya agar Anda memiliki IP besar dan bisa lulus cepat. Pasang
sabuk pengaman Anda dan mulai tingkatkan daya rasionalitas, karena mungkin cara
yang saya beberkan tidak seperti cara-cara pada umunya.
Mungkin sampai saat
ini ada yang berkata dalam hati, “Nih penulis sombong banget ya, sok
membeberkan cara mendapat IP besar dan lulus cepat. Memangnya prestasi si
penulis seperti apa sih?” Oke..oke.. saya akui saya bukan mahasiswa yang punya
IPK besar, IPK sampai dengan semester 4 hanya 3,71. Tapi sampai dengan semester
2 layaknya mahasiswa lain, saya masih dalam tahap adaptasi. Jadi trik-trik yang
nanti saya beritahu belum ada yang saya terapkan, kesimpulannya saya baru
menerapkannya di semester 3. Nah... di semester 3 inilah saya mendapat sebuah
kejutan, dulu saya sempat bermimpi mendapatkan IP 4 dan di semester 3 itulah
saya nyaris mendapatkannya. Yah, IP saya memang tidak sampai 4 tepatnya 3,91,
tapi yang membuat saya terkejut adalah kenyataan bahwa saya lebih serius
mengurusi kuliah di 2 semester sebelumnya dan justru mendapatkan IP besar pada
saat tidak harus mengurusi kuliah meski masuk prioritas pada saat itu. Saya
yakin Anda mulai bingung, dan bertanya-tanya “Lantas mana trik agar IP-nya
besar?” Oke.. saya tadi hanya memberi sebuah gambaran, dan sekarang kita masuk
ke cara yang pertama. Siap?
1. Duduk di Depan Saat Kuliah
2. Jujur, Tidak Pernah Nitip Presensi
3. Rajin Bertanya Saat Kuliah
4. Menjadi Koordinator Mahasiswa
5. Meminta Tugas dan Izin Ketika Tidak Masuk Kuliah
6. Meminta Dosen Diskusi Ketika Kuliah Usai
7. Menjadi Moderator Presentasi Tugas Mata Kuliah
8. Mengajukan Diri Presentasi Makalah Terlebih Dahulu
9. Meminta Izin untuk Mempresentasikan Gagasan Tertentu
Mungkin ada
beberapa poin dari tips-tips di atas yang sudah kamu lakukan. Mulai sekarang
coba kamu lakukan tips-tips yang belum pernah terlaksana. Kalau kamu dapat
melaksanakannya dengan maksimal, Insya Allah masalah IP kamu bisa teratasi.
Kalau kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang tips-tips di atas, kamu dapat
membacanya di buku “24 Cara Mendongkrak IPK” karya Agus M. Irkham, penerbit
Pro-U.
Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment